Perjalanan ke puncak buntu karua ( gunung 8 )2653 Mdpl di bittuang, Tanah
Toraja
Ketika itu kami masih duduk di bangku pendidikan menengah atas ( SMA ) saya, noven , wahyu dan yoga itulah kami yang selalu mempunyai rasa ingin tau yang besar dan selalu ingin pergi jauh ketempat yang kami anggap itu adalah surga kecil dimna kami dapat bercengkrama dengan alam serta merasakan dinginnnya hutan yang masih perawan itu. Setiap kali kami pergi kami hanya mengikuti kata hati kami serta hanya bermodalkan nekat dan alat seadanya , tetapi kami tetap mempertimbangkan semua resiko yang akan terjadi kepada kami dan tetap kami sellu mengutamakn keselamatan.
Perencanaan untuk berangkat ke puncak buntu karua ( gunung 8 ) di bittuang ketika saya sedang online di mensos saya , dan sya sempat melihat sebuah foto" yang di uplod di fb tentang buntu karua itu..saya pun tertarik untuk mengetahuinya lebih dalam lagi..kemudian saya mencari di geogle mengenai buntu karua itu...setelah hampir semua saya baca , se akan hati saya ingin juga kesana..saya pun merencanakan untuk berangka kesana ..kemudia saya menghubungi noven, yoga dan wahyu dan mereka juga siap dan akan berangkat bersama saya.. kami sangat antusias tentang buntu karua ini ( gunung 8 ) semua perlengkapan yang kami butuhkan kami siapkan ,
Kami mulai berangkat pada siang hari dari pantan makale
tepatnya dirumah saya, sebelum kami berangkat kami berdoa agar di dalam
perjalanan tuhan selalu menyertai kami, kami pun berjalan kaki ke terminal
makale, sambil menunggu mobil truk yang menuju kota bittuang dan kami akan menumpang di mobil truk
itu..sekitar pukul 17. 00 wita kami pun tiba di kec. Bittuang tepatnya dipasar bittuang, kami
pun langsung bertanya pada warga jalan menuju desa balla , tujuan kami adalah rumah pak bagenda, rumah
pak bagenda adalah tempat tinggal para pendaki sebelum mendaki gunung buntu
karua ( gunung 8 ).
Kira “ 1 jam lebih kami berjalan kaki , kami pun tiba di lembang balla atau biasa di sebut desa terakhir , setelah
tiba di desa terakhir tiba-tiba ada seorang laki” muda menghampiri kami dan
menawarkan kami untuk tinggal dirumahnya
kami pun ikut dengannya , karena saat itu hujan mulai turun membasahi
kami . kami tak tau bahwa laki” itu
adalah kepala desa di tempat itu. Kami baru tahu ketika kami bercerita
dan dia bilang saya kepala desa disini , kami juga sempat kaget karna dia masih
mudah. Sambil bercerita dirumah pak kepala desa, kami tak lupa juga untuk
mengatakan maksud dan tujuan kami datang, yaitu untuk mendaki buntu karua (
gunung 8 ), dan kami mulai bertanya lebih dalam mengenai gunung buntu karua
ini, tetapi pak kepala desa lebih menyarankan kami untuk bertanya lebih dalam
di pak bagenda, dan kami mengerti apa yang pak desa maksud..keesokan paginya
sebelum kami berangkat kami menuju rumah pak bagenda, sekitar 200 meter jarak
dari rumah pak desa ke rumah pak bagenda, kami disambut pak bagenda dengan
senang hati, dan kami juga tak lama berbasa basi, kami menyampaikan maksud dan
tujuan kami ini, pak bagenda banyak memberi saran kepada kami bahkan hal-hal
mistis juga banyak disampaikan kepada kami, sekitar 1 jam lebih kami bercerita
mengenai gunung buntu karua kami pun pamit dan meminta doa agar kami pergi dan
kembali dengan selamat. Kami kembali
kerumah pak desa , kemudian kami packing lalu sarapan. Tepat pukul 09.00 kami
meninggalkan desa terakhir tak dan tak lupa kami mengisi semua botol air yang
kami bawa , kami berangkat tampa leader , kami hanya bermodalkan kertas
selembar yang menggambarkan tentang jalur menuju puncak buntu karua.
Jalur dari kaki gunung menuju pos satu sangat landai dan
hanya sedikit pendakian, sepanjang perjalanan kita melawati hutan pinus yang
luas dan sebagian habis terbakar karena ulah masyarakat , sekitar 1 jam lewat
40 menit kami tiba di pos 1. pemandagan di pos 1 ini sangat indah dikarenakan letaknya berada diatas bukit. di pos 1 kmai mulai mencium seperti bau telur busuk, tapi pternya itu bukan telur busuk tapi itu bau belerang yang ada di kaki gunung buntu karua. perjalanan kami lanjut ke pos 2, jalur menuju pos 2 bisa di kata tak ada bonus, kami di pos 2 diman tempatnya sangat rata bagus untuk mendirikan tenda, karena waktu sudah pukul 12 siang kami putuskan untu istirahat dan makan siang. semntara kami masak teman" saya mengamati daerah sekitar untuk melihat jalur selnjutnya. langit mulai mendung, langit mulai bersuara bertanda akan turun hujan, yang kami sesali kami tak membawa mantel. sekitr pul 2 leawat kami lanjut menuju pos 3 , jalur menuju pos 3 kita menuruni lembah sekitar 400 meter kita bisa tiba di pos 3. dan di pos 3 ada sumber yang yang mengalir.
.kami tak lupa mengisi semua botol" serta jergen yang kami bawa. tak berselang lama hujan pun turun, tetapi kami sepakat untuk melanjutkan perjalan, karena waktu yang semakin sore, kami melanjutkan perjalanan ke pos 4, jalan menuju pos 4 mulai kembali menanjak sekitar 1 jam kami tiba pos 5 dengan kondisi yang kedingin karena kami tak membawa mantel ataupun ponco, tak ada tempat berteduh kaki mulai lelah berjalan seakan carrier yang kami bawa semakin berat tetap dalam perjalanan menuju pos 6 kami mendapati banyak biji -biji kalpataru tak membuang waktu kami langsung mengambilnya sebagai tanda cendra mata dari buntu karua, susadah mengambil kalpataru perjalanan kembali kami lanjutkan, jalur menuju pos 6 bisa dikata sedikit landai dan hanya berdekatan dengan pos 5, kira" 1 jam lebih kami tiba dipos 6 kami tak lupa mengambil foto sebagai kenang" kami..sekarang kami berada di pos 6 dan target kami adalah pos 7. setelah beristirahat sejenak kami pun melanjutkan perjalanan menuju pos 7 , di puncak buntu karua kita harus mendaki menggunakan sepatu , jangan seperti teman saya noven yang tidak memakai sepatu dan terkena oleh pacet yang mengisap dara kita, teman saya tak menyangka bahwa kakinya sudah di penuhi pacet, kami pun berhenti dan membersihkan kaki teman saya dari pacet itu tak lama berselang kami tiba di pos 7 , disini cukup luas untuk mendirikan tenda bisa sekitar 4-5 tenda , kami tiba di pos 7 sekitar jam 5 lewat 30 ..dan hari sudah gelap kami buru-buru mendirikan tenda setelah itu kami membuat kopi karena kami kedinginan sambil kami menggati semua pakaian kami karena basah.kami menghabiskan malam itu didalam tenda sambila bercerita dan memasak .makanan kami intel ( indomie telur) itulah makanan yang menemanikami..sesudah kami makan kami sempat bercerita mengenai wanita-wanita yang kami kagumi di sekolah sembari tertawa untuk menghilangkan rasa lelah yang kami rasakan. pukul 21 .30 kami beristirahat dikarnakan besok pagi kami akan menuju puncak.
keesokan hari kami dibangunkan dengan suara burung yang berkicau di buntu karua, tepat jam 7 pagi kami bangun dari tidur kami, kami tak lupa membuat kopi dan sarapan sebelum ke puncak, setelah sarapan kami berangkat menuju puncak. puncak buntu karua adalah pos 8 . jalur menuju puncak semua pohon bahkan jalur pendakian dipenuhi oleh lumut,itu berarti disini suhu sangan rendah ( sangat dingin) kami tak sabar untuk melihat tegaknya tranggulasi puncak buntu karua, sekitar hampir 2 jam kami pun tiba dipuncak buntu karua puncak yang menurut saya sangat bermakna, kami tak lupa mengucap syukur boleh tiba di puncak buntu karua, ada keunikan tersendiri di puncak ini, yaitu tak pemandangan yang bisa kita lihat dari puncak dikarena kan semua di penuhi pohon" yang menjulang tinggi..jadi di puncak tak ada pemandangan tetapi kami senang kami berteriak kami bisa duduk di atas tranggulasi puncak buntu karua 2653 Mdpl. tk lupa kami mengabadikan moment yang indah ini . kami menghabiskan waktu 1 jam berada dipuncak..setelah itu kami memutuskan untuk kembali ke pos 7, dalam perjlanan menuju pos 7 kami berkata bahwa akhirnya kita bisa menginjakkan kaki kita dipuncak buntu karua. setelah tiba dipos 7 kami istirahat dan langsung packing untuk kembali ke desa terakhir. dijalur pulang kami berlari untuk menghemat waktu yang ada. kami tiba dilembanga balla sekitar jam 4 sore kami berada dirumah pak bagenda. lalu kam istiraht dan bercerita dengan pak bagenda serta bertrimakasi uboleh diizinkan untuk mendaki dan menemapti rumahnya untuK tempat bermalam..
jangan pernah berfikir bahwa saya tidak bisa melakukan hal yang tak pernah saya lakuakan tapi fikirlah bahwa kamu bisa melakukannya dengan dirimu dan ikutilah kata hatimu.
byeeee.......
trimakasi pak bagen dan masyarakat di lembang balla. GOD BLESS YOU.
keesokan hari kami dibangunkan dengan suara burung yang berkicau di buntu karua, tepat jam 7 pagi kami bangun dari tidur kami, kami tak lupa membuat kopi dan sarapan sebelum ke puncak, setelah sarapan kami berangkat menuju puncak. puncak buntu karua adalah pos 8 . jalur menuju puncak semua pohon bahkan jalur pendakian dipenuhi oleh lumut,itu berarti disini suhu sangan rendah ( sangat dingin) kami tak sabar untuk melihat tegaknya tranggulasi puncak buntu karua, sekitar hampir 2 jam kami pun tiba dipuncak buntu karua puncak yang menurut saya sangat bermakna, kami tak lupa mengucap syukur boleh tiba di puncak buntu karua, ada keunikan tersendiri di puncak ini, yaitu tak pemandangan yang bisa kita lihat dari puncak dikarena kan semua di penuhi pohon" yang menjulang tinggi..jadi di puncak tak ada pemandangan tetapi kami senang kami berteriak kami bisa duduk di atas tranggulasi puncak buntu karua 2653 Mdpl. tk lupa kami mengabadikan moment yang indah ini . kami menghabiskan waktu 1 jam berada dipuncak..setelah itu kami memutuskan untuk kembali ke pos 7, dalam perjlanan menuju pos 7 kami berkata bahwa akhirnya kita bisa menginjakkan kaki kita dipuncak buntu karua. setelah tiba dipos 7 kami istirahat dan langsung packing untuk kembali ke desa terakhir. dijalur pulang kami berlari untuk menghemat waktu yang ada. kami tiba dilembanga balla sekitar jam 4 sore kami berada dirumah pak bagenda. lalu kam istiraht dan bercerita dengan pak bagenda serta bertrimakasi uboleh diizinkan untuk mendaki dan menemapti rumahnya untuK tempat bermalam..
jangan pernah berfikir bahwa saya tidak bisa melakukan hal yang tak pernah saya lakuakan tapi fikirlah bahwa kamu bisa melakukannya dengan dirimu dan ikutilah kata hatimu.
byeeee.......
trimakasi pak bagen dan masyarakat di lembang balla. GOD BLESS YOU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar